Sajak - Pergi dan Sisa Perjalanan Waktu -


Duhai Masa,
Apa kabar gerangan,
Di setiap hari, dikau melihatku dengan senyum yang tulus, memelukku dengan erat, membelaiku dengan sentuhan hangat.

30 hari, sepenuh hati,
Kau rela untuk hadir,
Memandang wajah ku yang lusuh,
hati yang kaku, Imanku yang palsu.
dalam menempuh sisa-sisa waktu.

Sementara di setiap pagi hingga petang,
Kau ceritakan tentang indahnya "Rasa". yang menjadi alunan sendu, haru, mendayu,
dengan irama yg syahdu,
Mendekap Rahmat semesta penuh rindu,
Aku tau,
Itu, untukku. dia dan mereka.

Ooh,
Alangkah begitu pemurah,
Segalanya akan melimpah,
Dengan beribu anugerah.

Di perjalanan,
kau tuntun jasad serta ruhani
mengenali diri,
Menemukan hakikat yang tersembunyi.
Untuk bekal kembali.

Tetapi Entah bagaimana,
Sementara aku tak bergerak, diam di tempat,

Aku tak benar-benar menemuimu,
Bahkan menoleh kearahmu.
Sungguh aku masih terpesona dengan selainmu.
Kau tak lebih indah dari Tekhnologi abad Terkini,
kau pun kalah cantik dari sihir Materi penduduk bumi.

Namun,
Aku Murka,
Sebentar lagi, kau akan pergi,
Sementara aku masih buta untuk mengenali diri,
terlebih kembali "Fitri".

Tanpa terasa,Sewindu lebih,
usiaku semakin menua.

Duhai Masa,
Setelah ini,

Sudikan engkau
Menyapaku,
Menunjukkan
Jalan itu,

Menapaki langkah,
melewati sisa-sisa waktu.

~ Ied Mubarak 1440 Hijriah.

Komentar

Postingan Populer